Sajak Sebatang Lisong
menghisap sebatang lisong
melihat Indonesia Raya
mendengar 130 juta rakyat
dan di langit
dua tiga cukung mengangkang
berak di atas kepala mereka
matahari terbit
fajar tiba
dan aku melihat delapan juta kanak - kanak
tanpa pendidikan
aku bertanya
tetapi pertanyaan - pertanyaanku
membentur meja kekuasaan yang macet
dan papantulis - papantulis para pendidik
yang terlepas dari persoalan kehidupan
..................
..................
..................
kita mesti berhenti membeli rumus - rumus asing
diktat - diktat hanya boleh memberi metode
tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan
kita mesti keluar ke jalan raya
keluar ke desa - desa
mencatat sendiri semua gejala
dan menghayati persoalan yang nyata
inilah sajakku
pamplet masa darurat
apakah artinya kesenian
bila terpisah dari derita lingkungan
apakah artinya berpikir
bila terpisah dari masalah kehidupan
RENDRA
(itb bandung - 19 agustus 1978)/dari: http://www.ruanghati.com
Rendra, almarhum, yang terlahir dengan nama Willibrordus Surendra Broto Rendra, dimataku ia bukan hanya Burung Merak,,,
dari potongan puisi "Sajak Sebatang Liong" yang menggambarkan betapa gelisah & marah jiwanya melihat kenyataan pembangunan pendidikan kita,
ia adalah "Garuda",
bahkan lebih "Garuda" dari orang-orang yang menyematkan Lambang Garuda di dadanya sendiri.
Rendra,, tetaplah berpuisi walaupun di panggung yang berbeda, sebab getarannya akan terasa sampai disini. SaLaM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar