Laman

Development is Freedom . . . . . . . Pembangunan Adalah Pembebasan

Sesungguhnya Sesudah Kesulitan Itu Ada Kemudahan

Rabu, 09 Februari 2022

KREDO FASILITATOR

Dalam proses pembangunan, terutama pembangunan manusia, atau yang lebih dikenal dengan proses pengembangan masyarakat, diperlukan peran seorang fasilitator untuk mendampingi masyarakat dalam menghadapi perubahan yang diakibatkan oleh adanya pembangunan di lingkungan/wilayah masyarakat tersebut. 

Fasilitator ini sejatinya bukan jabatan, tapi adalah peran, sehingga siapapun dapat menjadi fasilitator asal memiliki jiwa dan keahlian dalam memfasilitasi pengembangan masyarakat. Karena memfasilitasi pengembangan masyarakat itu adalah proses penguatan masyarakat secara aktif dan berkelanjutan berdasarkan prinsip keadilan sosial, partisipasi dan kerjasama yang setara untuk mengubah kualitas kehidupan masyarakat maka diperlukan fasilitator yang dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :

- senantiasa menciptakan suasana aman dan nyaman bagi masyarakat yang difasilitasi

- tidak menggurui, mendominasi apalagi memaksakan kehendak/pendapat

- selalu dapat mempermudah/membuat mudah masyarakat untuk belajar/berpartisipasi

- percaya kepada kemampuan masyarakat (dalam hal pengetahuan, prinsip, nilai dan sikap)

- bersikap netral dan tidak menilai benar atau salah

- bisa bersikap mendengar secara aktif dan selalu memberi kesempatan kepada masyarakat untuk             menyampaikan keluhan dan atau pendapatnya

- bersikap empati kepada masyarakat

- memiliki kepedulian dan komitmen membantu masyarakat

- adil, tidak diskriminatifm tidak memiliki kepentingan

- mendorong dan membangun komitmen semua rang untuk berpartisipasi, sharing pendapat

- bersedia membantu kelompok masyarakat menentukan arah yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan mereka

Itulah fasilitator, dia terlibat tapi bukan sebagai penentu, dia sebenarnya lebih paham tapi tidak menggurui, dia (bisa jadi) orang luar tapi memiliki sikap empati dan mencintai masyarakat yang didampinginya. 

Disamping keahlian dan sikap yang harus dimiliki oleh fasilitator, ada pula kredo fasilitator yang harus dipedomani agar menjadi fasilitator sejati, yaitu :

1. Pergilah kepada masyarakat, artinya fasilitatorlah yang harus mendekati masyarakat baik secara fisik maupun psikis, agar dapat membaur tanpa batas dengan mereka dan tidak dianggap orang luar oleh masyarakat;

2. Tinggallah bersama masyarakat, artinya fasilitator harus selalu dekat dengan masyarakat, baik secara fisik maupun psikis;

3. Cintailah mereka, artinya ketika fasilitator mendampingi masyarakat maka fasilitator harus bersikap dan memiliki motivasi atas dasar cinta kepada masyarakat ketika mendampinginya, bukan karena kepentingan lainnya;

4. Layanilah mereka, artinya bahwa fasilitator selalu siap membantu masyarakat baik ketika ada pertanyaan maupun masalah yang harus diselesaikan maka fasilitator harus selalu siap menjawab dan memfasilitasi penyelesaiannya;

5. Belajarlah dari mereka, artinya seorang fasilitator tidak boleh menganggap masyarakat yang didampinginya merupakan sebagai gelas kosong (yang tidak tahu apa-apa) karena sejatinya masyarakat memiliki pengetahuan dan pengalaman;

6. Belajarlah sambil bekerja bersama mereka, artinya seorang fasilitator tidak boleh bersikap sok tahu tapi harus terus belajar untuk menyesuaikan dengan kebiasaan dan tingkat pemahaman mereka;

7. Mulailah dengan apa yang mereka miliki, artinya seorang fasilitator tidak boleh melakukan hal-hal yang ekstrim yang diluar kebiasaan/pemahaman mereka, tapi lakukanlah perubahan melalui kebiasaan dan sesuai dengan pemahaman mereka, lakukan secara bertahap agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat;

8. Buat rencana bersama mereka, artinya fasilitator tidak boleh erjalan sendiri membawa misinya tapi dalam penyusunan rencana sekalipun harus dilakukan secara bersama dengan masyarakat agar masyarakat memiliki rasa kepemilikan yang kuat akan rencana tersebut sehingga akan tumbuh komitmen bersama untuk melaksanakan rencana tersebut;

9. Ajarilah mereka dengan memberi contoh, artinya seorang fasilitator jangan hanya pandai dalam hal teori tapi juga harus sudah pandai mengaplikasikan apa yang dia sampaikan kepada msyarakat, hal ini penting untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada fasilitator, sehingga dalam pelaksanan kegiatannya nanti masyarakat akan dengan sadar dan komitmen penuh dan tidak merasa karena dipaksa oleh fasilitator. 

Itulah sembilan kredo fasilitator yang secara umum dipedomani dan dijadikan jiwa seorang fasilitator, namun menurut penulis harus ada satu lagi kredo fasilitator yang harus dijadikan pedoman, yaitu gila, yang dimaksud tentu saja bukan gila yang berarti kelainan jiwa, tapi gila yang berarti ekstrem atau super. Contoh : gila banget sabarnya, gila banget keberpihakannya, gila banget kegigihannya dalam mendampingi masyarakat. 

Semoga bermanfaat,,, Wassalam.


Catatan : dikutip dari berbagai sumber dan pengalaman.




Jumat, 04 Februari 2022

BAGAIMANA MEMBANGUN TEAMWORK

Keterampilan untuk bisa bekerja sama di dalam sebuah tim adalah salah satu soft skill yang harus dimiliki oleh setiap personil yang ada pada sebuah organisasi. Hal ini sangat penting, mengingat untuk mencapai tujuan utama organisasi diperlukan kerjasama yang kompak antar tiap individu. Jadi, hard skill yang dimiliki oleh setiap tim saja tidak cukup untuk mencapai tujuan utama organisasi.

Nah, dalam hal ini, teamwork adalah kemampuan tiap individu untuk bisa berkomunikasi, mendengar dan melakukan pekerjaan secara lebih teratur dan juga terkoordinasi.

Peran Penting Teamwork 

Teamwork yang baik sangat diperlukan oleh tiap tim di dalam sebuah organisasi, karena dengan begitu maka tiap individu dan organisasi akan mendapatkan manfaat berikut:

1. Bekerja Lebih Efektif

Dengan kemampuan teamwork yang baik, maka setiap pegawai dalam setiap organisasi akan mampu bekerja lebih harmonis, dan hal tersebut akan membuat suasana kerja yang lebih kondusif.

Dengan hubungan kerja yang baik antar tiap personil, maka setiap masalah, pendapat dan segala hal yang berkaitan dengan organisasi bisa dikomunikasikan dengan baik tanpa adanya kesulitan.

Sehingga, hal tersebut bisa memudahkan personil untuk menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat daripada dikerjakan sendiri.

2. Mendapat Lebih Banyak Ide

Penguasaan pekerjaan yang baik yang dimiliki oleh tiap personil saja tidak cukup untuk menentang alasan pentingnya teamwork. Walaupun beberapa personil memang ada yang lebih nyaman untuk bekerja sendiri, namun akan ada saatnya mereka menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan tugasnya.

Nah, hal tersebut bisa diselesaikan lebih baik dengan kerjasama yang baik oleh banyak orang di dalam tim. Sehingga, setiap personil bisa saling mendapatkan ide dan saran yang baik.

Proses diskusi ini bisa menyelesaikan suatu permasalahan dalam pekerjaan dan juga mampu merangsang kreativitas dan proses penyelesaian masalah pada tiap personil.

 

3. Saling Mengandalkan Satu Sama Lain

Tidak selamanya pekerjaan bisa dilakukan dengan mudah, terkadang akan ada hari-hari tertentu yang membuat personil merasa kesulitan. Nah pada waktu sulit tersebut, strategi teamwork yang baik yang dilakukan oleh manajemen organisasi akan mampu mengurangi sedikit beban.

4. Mendorong Rasa Kepemilikan yang Lebih Luas

Suatu proyek yang dikerjakan oleh tim akan membuat personil merasa bangga terhadap kontribusi yang sudah mereka lakukan. Setiap anggota tim akan merasa sangat puas karena telah mampu mengatasi hambatan dan juga menciptakan kerjasama yang baik.

Selain itu, personil juga akan memiliki koneksi yang lebih kuat dengan organisasi karena sudah menuju pencapaian tujuan organisasi bersama-sama. Hal tersebut nantinya akan meningkatkan loyalitas dan mengarah pada kepuasan kerja yang lebih baik antar tiap personil.

Hal tersebut juga akan menguntungkan pihak organisasi dalam jangka panjang. Kenapa? Karena personil yang mampu terhubung langsung dengan organisasi akan cenderung lebih betah bekerja diorganisasi tersebut.

Oleh karena itu, teamwork yang baik akan memungkinkan setiap individu untuk terlibat jauh dengan organisasi.

5. Memotivasi Pengambilan Resiko yang Lebih Sehat

Kebersamaan adalah kekuatan utama dalam konsep teamwork. Seorang personil yang hanya mengerjakan suatu proyek secara individu kemungkinan besar tidak akan mau memaksakan dirinya untuk bisa memberikan ide yang luar biasa.

Apabila proyek yang dikerjakannya tersebut secara sendirian gagal, maka personil tersebut akan menanggung tanggung jawab seorang diri. Nah, dengan teamwork yang baik, maka tanggung jawab atas setiap tugas yang gagal bisa didistribusikan dengan baik.

Teamwork yang baik juga akan memungkinkan adanya pengambilan risiko yang lebih banyak pada tiap anggota tim, karena mereka sudah mendapatkan dukungan yang baik dari seluruh anggota.

Ketika sebuah tim mengerjakan tugasnya secara kompak, maka sesi brainstorming akan mampu menghasilkan ide-ide yang lebih cemerlang. Dalam banyak kasus, ide yang paling beresiko terbukti menjadi ide yang paling baik. Dengan teamwork yang baik, maka akan memungkinkan personil untuk menciptakan ide yang cemerlang.

Walaupun di dalam teamwork tidak bisa mementingkan kepentingan pribadi, namun teamwork yang baik bisa menguntungkan setiap anggota tim secara pribadi.

6. Meningkatkan Kemampuan untuk Menyelesaikan Masalah

Masalah pasti akan terjadi saat Anda mengumpulkan sekelompok manusia yang unik. Setiap personil tentunya memiliki latar belakang, gaya, dan kebiasaan kerjanya masing-masing. Dengan sudut pandang yang unik tersebut, akan terlahir karya paling sukses sekaligus menghasilkan rasa benci yang cepat berubah.

Saat terjadi konflik dalam teamwork, maka setiap anggota akan dipaksa untuk bisa menyelesaikan konflik tersebut. Dalam hal ini, pihak manajemen organisasi harus mampu mempelajari manajemen konflik yang baik untuk bisa diterapkan dalam kondisi tersebut.

Apa Saja Skill Teamwork yang Harus Dikuasai?

1. Komunikasi Dalam Tim

Dilansir dari laman resmi The Ohio States University, bentuk komunikasi yang baik mampu meningkatkan efisiensi teamwork dan juga mampu meningkatkan kualitas kerja. Dalam hal ini, setiap individu dalam tim harus mampu memiliki komunikasi yang baik secara lisan ataupun tulisan.

2. Tanggung Jawab

Dikutip dari laman Beyond the Boardroom, mendistribusikan tanggung jawab pada tiap anggota akan secara efektif meningkatkan teamwork.

Dari hal tersebut, nantinya akan timbul rasa untuk bisa membuktikan yang terbaik pada tiap individu, sehingga organisasi bisa mencapai keberhasilannya dengan lancar.

3. Kejujuran Antar Rekan Kerja

Unsur yang paling penting dalam teamwork adalah kejujuran. Oleh karena itu, setiap anggota tim harus bisa jujur. Setiap ketidaknyamanan harus bisa didiskusikan secara transparan. Jadi, apapun yang sudah terjadi, maka semuanya harus bisa dikomunikasikan dengan jelas demi teamwork yang lebih baik.

4. Mendengarkan dengan Baik

Setiap wujud diskusi yang terjadi harus dilakukan secara dua arah. Setiap anggota tim harus bisa menjadi pihak yang saling mendengarkan dan berbicara. Hal ini juga berlaku untuk diskusi hal lain di luar pekerjaan, karena bisa jadi hal tersebut menyangkut rasa nyaman pekerjaan.

 

5. Empati Terhadap Anggota Tim

Setiap anggota tim harus bisa memahami perasaan dan tindakan rekan kerjanya. Sehingga, nantinya akan dipahami metode pendekatan yang paling baik untuk melahirkan suatu teamwork yang kompak.

6. Kolaborasi Ide

Dalam suatu pekerjaan, setiap individu tidak boleh egois. Dalam hal ini, setiap individu harus memahami maksud, ide, dan saran yang diutarakan oleh rekan kerjanya.

7. Saling Menghargai

Hal penting lainnya yang diperlukan untuk melahirkan teamwork yang baik dalam suatu divisi adalah dengan memiliki sifat saling menghargai, terutama ketika sedang mengutarakan suatu opini.

Jika ada satu saja individu yang tidak mampu menghargai apa yang diutarakan oleh rekan lainnya, maka akibatnya adalah menurunnya tingkat kepercayaan antar tiap anggota, dan akhirnya teamwork pun tidak akan solid.

8. Rendah Hati

Dalam hal ini, setiap anggota harus memiliki rasa rendah hati dan jangan memiliki perasaan yang paling baik diantara anggota yang lainnya. Suatu tim dibentuk agar bisa saling bekerjasama dan bersinergi, bukan sebagai bentuk saling memamerkan kemampuan dirinya.

9. Semangat Teamwork

Seperti yang kita ketahui, setiap manusia terlahir untuk bisa hidup secara bersosialisasi dengan manusia lainnya. Di dalam suatu organisasi pun tidak akan ada personil yang bisa bekerja tanpa mengandalkan orang lain.

Walaupun beberapa personil ada yang bisa menghasilkan karya yang baik dengan bekerja dan berpikir sendiri, tapi mereka tidak akan merasa senang karena hanya dirinya sendirilah yang sukses.

10. Sabar

Saat ada anggota tim yang melakukan suatu kesalahan, maka anggota lainnya disarankan untuk tidak menghakimi atau menegurnya tanpa memberikan penjelasan. Perlu diketahui bahwa tentunya setiap orang akan melakukan kesalahan. Untuk itu, terimalah kesalahan tersebut dan berikan penjelasan secara tegas tanpa harus memperpanjang masalah.

Membangun Teamwork yang Solid

Ada banyak faktor yang diperlukan untuk membangun teamwork yang baik dan solid. Karena di dalam sebuah tim terdapat sekian banyak anggota dengan isi kepala yang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk membangun team work yang solid di dalam perusahaan.

1. Memahami Tujuan Tim

Agar teamwork semakin solid maka yang pertama dapat dilakukan adalah memahami apa tujuan dan misi dari tim yang ingin dicapai. Seluruh anggota tim harus benar-benar memahami dan berkomitmen untuk memenuhi goal tersebut. Pastinya perusahaan akan menjelaskan harapan apa yang mereka miliki terhadap tim yang dibentuk. Dan kejelasan ini diperlukan agar seluruh anggota tim memiliki ekspektasi yang jelas mengenai goal, tanggung jawab, kerja dan hasil kerja.

2. Lingkungan Kerja yang Kondusif

Membentuk teamwork yang solid dapat dimulai dengan menciptakan sebuah lingkungan yang kondusif dan nyaman bagi setiap anggota dalam tim tersebut. Lingkungan yang kondusif tersebut dapat mendorong kepercayaan antar anggota, serta dapat membuat anggota tim tidak takut untuk mengemukakan pendapatnya. Dengan begitu anggota akan merasa dihargai pendapatnya dan merasa aman jika memiliki pendapat yang berbeda. Tanpa adanya lingkungan yang kondusif ini maka akan susah membangun kepercayaan dalam tim.

3. Komunikasi yang Terbuka

Dalam membangun tim yang solid diperlukannya sebuah komunikasi yang baik antar anggotanya. Setiap anggota tim harus bisa berkomunikasi secara terbuka dan jujur, dengan tetap menghormati orang lain. Dengan begitu setiap anggota tim akan merasa didengarkan dan dimengerti.

4. Rasa Memiliki yang Tinggi

Rasa memiliki yang baik haruslah dimiliki oleh seluruh anggota dalam tim. Karena rasa memiliki ini sangat penting agar setiap anggota sadar bahwa ia bekerja sama dengan anggota lainnya yang memiliki tujuan yang sama.  Untuk membangun rasa memiliki yang kuat dapat dilakukan dengan cara membangun hubungan yang baik antar anggotanya. Dengan demikian setiap anggota akan memiliki ikatan batin yang kuat terhadap norma yang ada di dalam tim.

5. Menghargai Perbedaan

Setiap individu yang dalam dalam sebuah tim pasti memiliki pengetahuan, sudut pandang, pengalaman, dan opini yang berbeda-beda. Setiap sudut pandang, pengalaman, pengetahuan dan pendapat dari masing-masing anggota tim haruslah dihargai. Dengan menghargai segala perbedaan yang ada, maka nantinya dapat meraih keberhasilan dalam tim.

6. Melakukan Evaluasi Berkala

Evaluasi secara berkala dalam sebuah tim itu sangat diperlukan dalam meningkatkan proses, cara kerja dan interaksi anggota tim. Bagi sebuah tim yang ingin berkembang dan bergerak maju, maka tim tersebut harus bisa menganalisis apa saja hal yang menghalangi kinerja dan strategi yang selama ini dilakukan. Tim harus mengadakan rapat secara rutin untuk terus melakukan assessment pada proses dan kinerja tim dalam mencapai tujuan bersama.

Jumat, 10 Mei 2019

SIAPA BILANG

Siapa bilang bumi menangis, bumi itu bertasbih
Siapa bilang gunung-gunung murka, gunung-gunung itu bertasbih
Siapa bilang lautan dan gelombang marah, gelombang lautan itu bertasbih
Siapa bilang matahari tenggelam ke peraduan ketika senja, matahari itu bertasbih
Siapa bilang bulan itu malu-malu bersembunyi di balik awan, bulan itu bertasbih
Aku,
akulah yang tak pernah bertasbih..!!!

Cirebon, Rabu, 8 Mei 2019

HARI AIR SEDUNIA 2019, PIDATO ANAK KECIL MENGGUGAT

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarokatuh,,,
Hadirin sekalian yang saya hormati, perkenalkan nama saya Tiffane Zuliensheva, berbicara mewakili Komunitas Girimadani Senter, yaitu komunitas pencinta lingkungan hidup lestari di Desa Kulur.
Saya berdiri disini untuk berbicara atas nama anak-anak, yang saya tujukan kepada semua generasi di atas saya, bapak-ibu, om dan tant
e serta kakak- kakak sekalian yang hadir disini,,,
Pernah saya membaca sebuah kalimat, alam ini bukan warisan nenek moyang kita, tapi dia adalah titipan dari anak cucu kita, benarkah?
Bila benar, apa yang sudah bapak-ibu dan kakak-kakak lakukan untuk alam ini? Menjaganya? Memeliharanya? Menanaminya? 
Atau mengotorinya? Meracuninya? Merusaknya? Menggundulinya? 
Bukankah saat ini masih kita dengar berita tentang banjir, banjir bandang, longsor pada saat musim hujan di Indonesia? Dan pada musim kemarau banyak daerah yang dilanda kekeringan, gagal panen dan bahkan kesulitan air bersih?
Itukah yang bapak-ibu maksud sudah melakukan kewajiban sebagai generasi yang menerima titipan alam dari anak cucu bapak-ibu?
Sungguh, saya sedih mendengar begitu banyak korban jiwa dan harta serta masa depan ketika bencana datang, dan sebagai anak-anak, dan anak-anak saya nanti, saya merasa masa depan saya terancam apabila bapak-ibu tidak merubah sikap terhadap alam.
Saya hanya ingin mengajak berpikir, siapa yang paling terancam apabila bencana datang? Bukankah anak-anak yang paling terancam karena kami memang rentan, tidak akan kuat melawan arus bila banjir datang, apalagi longsor, dan akan mudah sakit apabila musim banjir, lingkungan kotor atau kekurangan air bersih. 
Anak-anak itu adalah anak-anak bapak-ibu juga, teman-teman saya juga,,
Saya hanyalah seorang anak kecil, tidak tahu harus bagaimana menghadapi ancaman bencana alam akibat ketidak-pedulian kita ini, tapi bapak-ibu lah yang punya kemampuan karena memiliki anggaran pembangunan yang besar, karena memiliki kemampuan membuat kebijakan dan program, jadi, ayo mulailah menyusun program pembangunan yang berwawasalan lingkungan, jangan hanya berpikir memanfaatkan alamnya saja. 
Namun bila bapak-ibupun sama seperti saya, tidak tahu bagaimana menjaga alam ini dengan baik, paling tidak, berhentilah merusaknya, jangan buang sampah sembarangan, jangan tebang pohon di daerah resapan, mulailah menanam  dan memelihara mata air, karena kami anak-anak yang menitipkan alam ini kepada bapak dan ibu, berharap masih kebagian setetes air bersih di kehidupan kami kelak.
Terimakasih kepada bapak-ibu dan semuanya yang tadi siang telah menanam pohon, percayalah, pohon-pohon yang ditanam itu adalah tanda cinta kepada kami anak-anak generasi yang akan menghuni bumi ini dengan tidak kekurangan air namun tidak banjir, semoga berbuah surga bagi semua.  
Tanam-tanam-tanam siram dan tanam, menanam untuk kehidupan, menanam sampai mati...
Sebab, Lamun leuweung diruksak, cai jadi beak, hirup bakal balangsak.
Di akhir pembicaraan saya, ijinkan saya mengajak bapak-ibu dan semuanya untuk merenung sejenak, sebagai ungkapan belasungkawa kepada saudara-saudara kita yang terkena banjir bandang di Sentani – Papua akibat salah urus alam dan keserakahan manusia, semoga mereka tabah. Aamiin YRA.
Bila duka bapak-ibu sedalam duka saya, bila harapan bapak-ibu sama seperti harapan saya, yaitu daerah kita masing-masing dimanapun berada aman dari bencana alam, marilah kita sisihkan uang untuk disumbangkan kepada saudara-saudara kita di Sentani – Papua sebagai bentuk solidaritas kita sesama manusia,,
Bila bapak-ibu dan semua setuju, beri saya pelukan, beri saya pelukan,,, dan silahkan isi kotak amal yang akan dikelilingkan oleh kakak-kakak saya, dan nantinya akan disumbangkan kepada saudara-saudara saya di Sentani – Papua. 
Terimakasih, Selamat Hari Air Sedunia, Salam lestari alamku,,, Wassalamu’alaikum wrwb.

Kamis, 02 Mei 2019

DIBANDING SARAPAN RUJAK HOAX ENAKAN DOCANG MAKANAN KHAS CIREBON

DOCANG, MAKANAN KHAS CIREBON MENU SARAPAN PAGI YANG SEHAT
Sarapan pagi dengan menu rujak-Hoax, panggang-Gubernur atau goreng-Presiden tuh terlalu mewah, berat di ongkos kesehatan, karena setelah menghabiskan porsi sarapan model begitu bisa jadi kepala jadi nyut-nyut karena pengaruh “bumbu berat” yang dikandungnya. Kalau sudah seperti itu tentunya butuh beli obat, baik obat warung ataupun resep dokter. Kalau sampai berobat ke rumah sakit, walaupun menggunakan BPJS tapi tetap saja mahal di ongkos, karena antrinya membuat saya harus ijin off kerja, dengan begitu maka upah saya pun dipotong sehari pula, maklum lah tenaga kontrak.
Untungnya saya tidak suka sarapan model seperti itu, begitu pula saya tidak suka sop cebong dan pepes kampret untuk menu makan siang atau makan malam. Tapi bukan berarti saya GOLPUT lho (saat ini), saya pun punya pilihan, tapi mencoba bersikap untuk tidak membabi-buta, karena saya pernah mengalami hal sebaliknya, yaitu dukung-mendukung dengan sepenuh jiwa,, cieeee,,, maksudnya mengidolakan berlebihan malah bikin stress setiap saat, ya banyak faktor yang penyebabnya, ada statemen pendukung kubu lawan lah yang menyerang, atau berita keunggulan lawan lah, dan banyak lagi. Syaraf di kepala rasanya tegang setiap saat, panas, bawaannya curiga melulu kepada setiap orang, dan yang jelas bertingkah aneh, ya aneh.


Kembali ke menu sarapan, hehe mendingan sarapannya makan DOCANG saja, makanan khas Cirebon yang enak, isinya dalam seporsi itu bermacam-macam, ada lontong plus kuah yang isinya daun singkong, waluh, toge, kacang, seledri, dan tentu saja kerupuk yang sudah diremas dengan gemas oleh penjualnya,, hmmmmm,, sedap banget. 

Daripada pagi-pagi buka HP dan ikutin berita di mdia sosial yang berseliweran, pagi tadi saya memilih sarapan DOCANG sambil nongkrong di pinggir jalan, pikiran jadi membumi dan tentu saja bonusnya adalah jadi tumbuh empati kepada masyarakat pada tataran grass-root, mereka begitu gigih memperjuangkan kehidupannya walau dirasa berat tapi tetap tidak menyerah, seakan tidak terpengaruh oleh suasana panas pasca pilpres dan pileg, perbedaan diantara merekapun ada, tapi kebanyakan disikapi sebagai canda dan menjadi tawa, karena mereka sadar bahwa mereka tidak sedang berebut kursi kekuasaan, karena mereka hanya merasa menjadi penonton, bukan aktornya. 
Sikap seperti itu tentu saja ada baiknya dan ada pula buruknya, debatable, tapi biarlah, yang penting di bangku kaki-lima docang ini senyum kami lebar tidak terbebani perbedaan.
Mari sarapan docang dengan jujur tanpa “DARMAJI” (dahar lima ngaku hiji),,,, 
Selamat melanjutkan penghitungan suara, bagi KPU. 

Rabu, 23 Agustus 2017

KORUPMATIKA


Ah, istilah yang digunakan untuk judul di atas itu hanya karangan sekenanya saja, maksudnya sih "matematika korupsi".... 
Tujuannya (biar kelihatan keren alias sok ngelmu....) untuk menjawab pertanyaan brapa tahunkah kita kehilangan waktu membangun akibat korupsi?
Mari kita pakai langkah-langkah seperi mengerjakan PR pelajaran matematika.

Diketahui :
- Lamanya Indonesia Merdeka sudah 72 tahun
- Asumsi besarnya korupsi di Indonesia sebesar 30%
- Asumsi 30% korupsi uang = 30% kehilangan waktu membangun
- Tahun ini adalah 2017

Jawab :
Tahun x = Tahun ini - (lamanya merdeka x asumsi tingkat korupsi)
= 2017 - (72 x 30%)
= 2017 - 21,6
= 1995,4
Jadi, berdasarkan hitung-hitungan di atas :
- Indonesia HARI INI harusnya dicapai pada tahun 1995 duluuuu, atau...................
- Indonesia HARI INI harusnya seperti Indonesia pada tahun 2038 nanti (2017 + 21,6)

Wow, ternyata dashyat juga ya akibat yang ditimbulkan oleh kebocoran anggaran alias korupsi. Padahal (mungkin) niatnya sih bukan untuk korupsi, tapi sekedar "bagi-bagi kue pembangunan" saja,, hehe,, 
Atau cuma memelesetkan sedikit, misalnya dengan menggunakan istilah uang tanda terima kasih bagi pejabat yang mengucurkan anggaran pembangunan, dan dibungkus dengan istilah adat ketimuran, karena orang timur dikenal sebagai orang yang pandai berterimakasih kali ya, tapi persoalannya adalah dana yang dipakai untuk berterimakasih itu bersumber dari dana untuk pembangunan alias motong/ngiris dari dana pembangunan, akhirnya yang jadi korban ya kualitas/kuantitas bangunan yang pada ujungnya berpengaruh kepada life-time bangunan alias umur bangunan itu sendiri.

Karena (kita) tak kunjung sadar, terbukti praktek korupsi yang terungkap semakin menggila, tampaknya kita harus mulai melakukan upaya-upaya pendidikan korupsi pada generasi muda, sehingga sejak dini terjadi kesamaan pandang tentang persepsi korupsi, sehingga pada akhirnya terjadi kesamaan sikap untuk tidak melakukan korupsi. 

Dirgahayu Indonesia, semoga negeriku merdeka dari penjajahan para koruptor.....!

Selasa, 13 Desember 2016

PUCAT PASI SAWAHKU

Siapa bilang kedaulatan pangan kita terancam?
Buktinya sebagian besar dari kita masih makan cukup setiap harinya
Dan bersisa...
yang selalu kita lempar ke ayam milik tetangga yang sering mengotori teras setiap paginya
(makanan kemaren dulu yang sudah dihangatkan satu dua tiga kali hingga hilang rasanya)
Dan ayampun muntah....

Siapa bilang sawah di negeri kita tak subur lagi?
Lihatlah itu dia masih hijau menyejukkan matamu
Walau tak sejauh mata memandang lagi
Tapi tetaplah hijau

Siapa bilang sawah di kampung kita tak subur lagi?
Lihatlah itu dia masih hijau muda pucat pasi
Dan sudah bukan milik kita lagi
Karena telah ditukar menjadi ijazah sarjana anak-anak kita yang hari ini masih berebut sesuatu yang tak pasti
Sawah kita tetap subur, tapi tak lagi sehijau kemarin pagi

Siapa bilang sawah di kampung kita tak subur lagi?
Lihatlah itu dia semakin hijau menyilaukan mata hati
Saking suburnya sawah kita bukan hanya menghasilkan padi, jagung dan kedelai
Kini di lahan sawah kita telah tumbuh perumahan dan minimarket yang tak henti tumbuh bak rumput teki
Bahkan jalan tol dan bandara pun tumbuh diatas lahan sawah kita
Tak peduli pita kaset dan orang-orangan untuk menakuti burung yang dipasang di setiap sudut batas lahan kita
Dan mengusir bolokotono yang biasa hinggap di kangkung belanda yang tumbuh di pematang
Bahkan tikus dan ular penghuni lubang-lubang tersembunyi di pematang pun terusir dan lari terbirit-birit
Tak kuat menahan bisingnya sirine intimidasi dan beratnya buldozer yang memporakporandakan lubang persembunyian
Sawah kita semakin subur, tapi merah tak lagi hijau, menyilaukan

Kini bermain lumpur saat tandur sudah jadi bagian dari piknik bagi anak-anak kita
Hijaunya padi, jagung dan kedelai di pesawahan hanya dapat dilihat di media sosial dalam genggaman tangan dunia maya anak-anak kita
Takutku adalah, bila anak-anak kita nantinya tak mengenal dari mana padi yang mereka makan setiap harinya
Takutku adalah, anak-anak kita tak mengenal lagi petani  dan kemudian tercabut dari akar budaya nenek-moyangnya
Takutku adalah, padi, jagung dan kedelai hanya akan dianggap sebagai hal-hal abstrak karena belum pernah dilihatnya secara nyata
Takutku adalah, bila tak ada lagi yang takut bila kenyataannya makanan yang dimakannya bukan berasal dari tanah di negeri tempat dimana ia harus merasa bangga
Takutku adalah, bila membanjirnya uang seperti air bah sebagai pengganti lahan sawah yang hilang membuat orang-orang merasa merdeka dan berdaulat karena meyakini uang adalah segalanya
Takutku adalah, mereka lupa bahwa uang tak dapat digunakan untuk membeli sesuatu yang tidak ada

Siapa bilang kedaulatan pangan kita terancam?
Buktinya sampai hari ini, kita masih bisa saling-memakan satu sama lain...!


Chik Hikmawan Priemathez - Girimadani Senter – April 2016