Laman

Development is Freedom . . . . . . . Pembangunan Adalah Pembebasan

Sesungguhnya Sesudah Kesulitan Itu Ada Kemudahan

Jumat, 01 November 2013

GO GREEN-MADANI


GO GREEN-MADANI
Mencintai Alam Hari Ini, Disayangi Alam Selamanya.
Gerakan cinta alam dan masa depan ini InsyaAllah akan diluncurkan di awal tahun kebangkitan 1435 H.....
Let's Go Think Green because Green is Peace. 

Gerakan ini dimulai dari gerakan penyadaran untuk menanam, memelihara dan mencintai pohon di lingkungan dan lahan kritis serta hutan lindung, menjaga hutan lindung dari perusakan yang sering mengatasnamakan kepentingan kekuasaan.
Sebab hanya ketika pohon tegak berdirilah kehidupan selanjutnya akan aman, nyaman dan damai, sebab udara bersih, tidak kekurangan air, dan melawan global-warming.

Sabtu, 12 Oktober 2013

Festival Masa Depan,
Sebuah Terobosan Inovatif Dalam Menyusun Visi Desa Jatisura

Ditengah jenuhnya masyarakat mengikuti proses perencanaan pembangunan (musrenbang desa) yang sering dianggap hanya formalitas belaka, muncullah sebuah kegiatan inovatif yang diberi label Festival Masa Depan yaitu sebuah kegiatan perencanaan partisipatif dalam rangka menyusun visi desa 10 tahun mendatang.
Kegiatan inovatif tersebut berlangsung di Desa Jatisura, salah satu lokasi PNPM Mandiri Perkotaan, Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka Jawa Barat. Sebuah wilayah terletak di bagian utara Kabupaten Majalengka ini dikenal sebagai pusat  industry genteng, sehingga mata pencaharian masyarakatnya pun sebagian besar sebagai buruh pabrik disamping sebagai pedagang dan petani. 
Festival Masa Depan Desa Jatisura dimulai dengan diskusi kelompok masyarakat di masing-masing blok/lingkungan, kelompok diskusi tersebut terdiri dari kelompok anak-anak, remaja, ibu-ibu dan bapak-bapak. Diskusi difokuskan pada pembahasan visi Desa Jatisura 10 tahun ke depan. Hasil diskusi masing-masing kelompok tersebut disajikan dalam bentuk gambar, yaitu gambar yang menunjukkan kondisi Desa Jatisura 10 tahun ke depan. 
Selanjutnya gambar-gambar hasil diskusi kelompok dari masing-masing blok/lingkungan tersebut ditempel di dinding-dinding ruang gallery JaF (Jatiwangi art Factory, lembaga swadaya masyarakat local yang konsen melakukan pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan budaya). Satu per satu gambar visi hasil diskusi tersebut dipresentasikan oleh perwakilan kelompok diskusinya, kemudian dibahas lagi dalam diskusi tahap berikutnya yang dinamakan tahap memadukan visi, yaitu memilah visi yang paling mungkin dapat diwujudkan.
“Festival Masa Depan ini merupakan kerja kolaboratif Pemerintah Desa Jatisura, Jatiwangi art Factory, serta melibatkan juga lembaga swadaya Rujak Center for Urban Studies yang sepakat untuk membuat Institut Masa Depan” demikian penjelasan Ginggi Syar Hisyam Kepala Desa Jatisura.
Festival ini melibatkan para ahli, seperti arsitek, sosiolog, antropolog, designer, ahli tata ruang, budayawan dan seniman sebagai fasilitator dan kolaborator dalam menggambarkan visi desa serta menyusun langkah-langkah untuk mencapainya. Ahli-ahli tersebut adalah para aktivis yang bergerak di bidang pemberdayaan yang berasal dari berbagai wilayah Jawa Barat yang datang secara khusus sebagai relawan atas undangan Kuwu Jatisura sebagai penggeraknya. 
Festival Masa Depan Desa Jatisura ini dilaksanakan dengan cara yang partisipatif, gembira, informal, rekreatif dan aspiratif sehingga seakan menjadi solusi bagi rendahnya partisipasi warga masyarakat dalam menyusun perencanaan pembangunan desa. Rendahnya pertisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan itu hampir menggejala di setiap desa, hal itu terjadi karena selama ini proses perencanaan pembangunan melalui Musrenbangdes (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa) hanya melibatkan tokoh-tokoh elit desa seperti Pemerintah Desa, BPD (Badan Permusyawaratan Desa), LPM Desa (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) dan para Ketua Blok/Lingkungan dan Ketua-ketua RW/RT, sedangkan masyarakat yang diwakili oleh para elit desa tersebut tidak pernah dilibatkan, belum lagi hasil musrenbangdes tersebut tidak sepenuhnya dijadikan dasar untuk pelaksanaan pembangunan, sehingga masyarakat menjadi enggan mengikuti proses musrenbangdes.
Penyusunan visi desa yang dibungkus dengan istilah festival ini merupakan langkah inovatif yang sangat mempengaruhi animo masyarakat dalam mengikuti proses ini, karena halaman rumah atau halaman sekolah dijadikan ruang-ruang diskusinya, bahan diskusinya adalah realitas kehidupan desa yang penuh keterbatasan. Betapa bergairahnya masyarakat dalam setiap diskusi, seakan mereka tidak sedang malakukan hal besar yang menentukan masa depan desanya. Setiap orang dapat menyampaikan pendapatnya, tidak peduli bapak-bapak, ibu-ibu maupun remaja dan anak-anak, semua berbicara.
Anehnya lagi sejak dimulainya kegiatan ini tidak terdapat acara seremonial seperti sambutan-sambutan yang kadang memakan waktu lebih banyak daripada kegiatan intinya, sehingga diskusi mengalir dengan alami tanpa merasa ada yang mengawasi walaupun dihadiri oleh Kepala Desa, Camat Jatiwangi dan adapula pejabat BAPPEDA Kabupaten. 
“Masyarakat sudah bosan mendengar pidato-pidato”, demikian kata Arief Yudi seorang seniman aktivis penggerak JaF asal Desa Jatisura yang juga merupakan tokoh penting pemberdayaan masyarakat di desanya.
Sungguh sebuah pembelajaran yang luar biasa, kegiatan perencanaan partisipatif melalui pendekatan informal dan rekreatif ini membuka ruang partisipasi warga lebih luas, partisipasi yang dilandasi antusias dan kesadaran, sebuah prinsip (partisipasi) yang juga sedang diusung oleh PNPM Mandiri Perkotaan. 
Kegiatan ini sengaja dinamakan festival, untuk menarik perhatian masyarakat agar mau terlibat dalam proses perencanaan pembangunan desa, hal ini dilatarbelakangi oleh rendahnya partisipasi warga dalam proses perencanaan pembangunan desa apabila menggunakan istilah-istilah konvensional seperti rapat, musyawarah maupun rembug. Terbukti ketika istilahnya diganti dengan kata festival serta kegiatannya dilakukan secara informal dan dikolaborasikan dengan pendekatan seni dan budaya maka partisipasi warga pun meningkat disamping sense of belonging  warga terhadap pembangunan desapun menjadi lebih tinggi. Strategi mengganti istilah-istilah dari formal menjadi istilah informal (berbau seni) untuk menarik keterlibatan warga ini bukan hanya dilakukan pada kegiatan penyusunan visi desa, namun masih banyak lagi kegiatan yang dilaksanakan dengan cara inovatif seperti program Wisata di Kampung Sendiri, Festival Film Village yang diikuti oleh peserta dari belasan negara, Bazaar Desa yang menampilkan produk makanan maupun handycraft masyarakat setempat, Festival Musik Keramik dimana semua alat musiknya berasal dari tanah, Pameran di Rumah Warga yang memamerkan karya-karya seni dimana rumah-rumah warga dijadikan galerynya sehingga terjadi saling-kunjung antar warga, Program Jatisura Bisa Ngurus Runtah sebuah program penanganan sampah yang melibatkan seluruh warga, dan masih banyak lagi kegiatan yang dipelopori oleh Kepala Desa Jatisura sebelum kegiatan festival masa depan ini.
“Kegiatan festival masa depan dalam rangka membangun visi desa yang dilakukan dengan cara yang unik ini sebenarnya sesuai dengan prinsip-prinsip perencanaan pembangunan dalam undang-undang, sehingga diharapkan menghasilkan visi desa yang sesuai RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) dan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) kabupaten”, jelas Yusmanto seorang Kasi Bappeda Kabupaten Majalengka.
Sebuah langkah inovatif dalam perjalanan panjang pemberdayaan.


Rabu, 29 Mei 2013

ANAK PUNK, PELOPOR KEBERSIHAN & KESEHATAN LINGKUNGAN


Walaupun tetap berpenampilan seperti anak punk lainnya, namun anak-anak punk yang tergabung dalam Paguyuban Sabondoroyot ini memiliki beberapa kegiatan positif yang menginspirasi masyarakat sekitar, antara lain menjadi pelopor kebersihan dan kesehatan lingkungan di Desa Leuwimunding Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka.
Berkat kegiatan Jum’at Bersih (Jumsih) yang mereka lakukan sejak delapan bulan lalu, Paguyuban Sabondoroyot ini telah merebut perhatian dan simpati warga sekitar, betapa tidak, karena berkat kepeloporan mereka dalam mengelola sampah untuk menciptakan kebersihan dan kesehatan lingkungan membuat gerakan Jumsih menjadi populer kembali di masyarakat. 
Kegiatan Jumsih tersebut dilakukan setiap hari Jum’at dengan cara mengambil sampah warga secara bekeliling dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Semua itu dilaksanakan secara swadaya dan sukarela, bahkan tong sampah bergambar yang disimpan di setiap mulut gang pun adalah hasil kreasi anak-anak punk yang dimotori oleh Andi Gondil dan Odon ini.
Untuk menambah manfaat sampah unorganik, kelompok anak muda ini telah mengikuti pelatihan pembuatan handycraft yang difasilitasi oleh LKM Tirta Mandiri Desa Leuwimunding Majalengka. 
“Kami siap membantu, kami akan menyediakan cator (beca bermotor) yang akan difungsikan menjadi gerobak sampah untuk memudahkan kegiatan paguyuban ini”,  kata Junaedi Camat Leuwimunding bersemangat, yg disampaikan dalam sambutannya pada acara diskusi tematik yang diselenggarakan LKM Tirta Mandiri pada tanggal 17 Mei lalu.
Kegiatan positif lain yang telah dilakukan oleh anak-anak muda kreatif ini adalah lomba melukis tong sampah, menurut Andi Gondil, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan dan kesehatan lingkungan. 
Disamping kegiatan social yang nirlaba ini, mereka pun memiliki kegiatan yang menguntungkan secara finansial yaitu usaha sablon, sehingga sekarang sudah memiliki distro kaos oblong yang pangsa pasarnya anak-anak muda.
Respon masyarakat dan stakeholder lain atas inisiatif anak-anak punk ini sungguh luar biasa, sebut saja, salah seorang dosen Universitas Majalengka yang hadir dalam acara diskusi, bahkan menjanjikan akan memberikan pelatihan pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik/kompos. Demikian pula LKM Tirta Mandiri, sudah menyiapkan anggaran dalam renta (rencana tahunan) 2014 yaitu berupa fasilitasi program dan kegiatan untuk mengembangkan kegiatan penyadaran kebersihan dan kesehatan lingkungan yang dipelopori oleh anak-anak punk yang tergabung dalam Paguyuban Sabondoroyot ini.




Selasa, 21 Mei 2013

Sebuah Kesaksian Tentang BLT


Salah seorang penduduk miskin di Desa Kulur Majalengka, calon penerima manfaat kegiatan perbaikan RumahTidakLayakHuni dari PNPM Mandiri Perkotaan, menyatakan bahwa dia "tidak termasuk masyarakat penerima BLT", dan bahkan Raskin pun hanya mendapatkan 4 Kg,,,, ckckckck.
Hmmmm,,,, terbukti bahwa program-program penanggulangan kemiskinan masih belum tepat sasaran,,, ayooo kita perbaiki bersama.

Pelestarian Mbaru Niang, Jadi Nominasi Aga Khan Award



Pelestarian Mbaru Niang, desa Wae Rebo, Flores, dimulai oleh arsitek Yori Antar.  Rumah kerucut warisan kebudayaan Manggarai ini masih dihuni oleh masyarakat setempat, tetapi berada dalam kondisi yang rentan. Proses pelaksanaan preservasi dilakukan dan dipimpin oleh masyarakat setempat. (AKAA / Courtesy of Architect)

Jumat, 22 Maret 2013

Pemakaman Kuno Mesir Ungkap Penderitaan Rakyat Jelata



Meski para penguasa Mesir membangun piramida megah yang penuh harta berkilauan, masyarakat kelas bawah melakukan pekerjaan melelahkan dengan kondisi kelaparan.

Sebuah analisis yang dilakukan terhadap lebih dari 150 kerangka dari sebuah pemakaman berusia 3.300 tahun di kota Mesir kuno, Armana, menemukan tulang yang patah karena mengangkat beban berat, dan gizi buruk yang merajalela di kalangan rakyat jelata kota tersebut.

Penemuan tersebut, yang dirinci dalam jurnal “Antiquity” edisi Maret, bisa menjelaskan tentang kehidupan masyarakat golongan bawah di Mesir kuno.

Kota yang berdiri singkat 
Selama 17 tahun, Mesir berpusat di Amarna, sebuah kota kecil di tepi sungai Nil, sekitar 350 km di selatan Kairo.

Firaun Akhenaten mengalihkan ibu kotanya ke Amarna untuk sebuah kultus pemujaan murni dan tidak tercemar yang didedikasikan untuk dewa matahari, Aten.

Dalam beberapa tahun, kuil, gedung-gedung pengadilan, dan kompleks perumahan bermunculan. Setelah itu, sekitar 20.000 sampai 30.000 penduduk yang terdiri atas para pejabat pengadilan, tentara, kuli bangunan, dan pelayan hidup di kota tersebut.

Akan tetapi setelah kematian Akhenaten, firaun penggantinya, Tutankhamun, segera melancarkan eksperimen. Kota tersebut, yang tidak memiliki lahan pertanian yang baik, dengan cepat ditinggalkan.

Oleh karena orang-orang Mesir menduduki Amarna dalam waktu yang singkat, kota tersebut memberikan wawasan baru kepada para arkeolog yang belum ada sebelumnya tentang kehidupan masyarakat pada masa tersebut, kata salah satu peneliti Anna Stevens, arkeolog di University of Cambridge.

Kehidupan keras
Sekitar 10 tahun yang lalu, seorang peneliti menyelidiki sebuah daerah gurun di dekat Amarna menemukan sebuah kuburan kuno. Situs tersebut berisi ratusan kerangka dan pecahan tulang dari warga Mesir kalangan bawah.

Untuk melihat seperti apa kehidupan sehari-hari rakyat Mesir tersebut, Stevens dan rekan-rekannya menganalisis 159 kerangka yang sebagian besar ditemukan dalam keadaan utuh. 

Kesimpulan para peneliti: Kehidupan sangat keras di Amarna. Pertumbuhan anak-anak terhambat, dan banyak tulang keropos akibat kekurangan gizi, mungkin karena rakyat jelata hidup hanya dengan mengonsumsi roti dan bir, kata Steven kepada LiveScience.

Lebih dari tiga perempat dari orang dewasa memiliki penyakit sendi yang membuat mereka semakin lemah, kemungkinan akibat mengangkut beban berat, dan sekitar dua pertiga dari orang dewasa mengalami setidaknya satu patah tulang.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa pembangunan cepat Amarna mungkin sangat berat bagi rakyat jelata. Berdasarkan ukuran batu bata yang ditemukan di dekat rangka bangunan di sekitar situ, setiap pekerja diperkirakan membawa batu bata kapur seberat 70 kg dengan cara estafet. Mendirikan bangunan kota secepat itu membuat para pekerja berulang kali mengangkat beban berat tersebut. Hal tersebut bisa menyebabkan penyakit sendi seperti yang dialami kerangka yang ditemukan.

Norma di Mesir?
“Ini adalah sebuah studi yang luar biasa karena ini merupakan sebuah jumlah masyarakat yang besar dari sebuah situs terkenal, dan jasad yang kami temukan beradal dari kelas bawah,” kata Salima Ikram, seorang peneliti Mesir di American University di Cairo, yang tidak terlibat dalam penelitian itu.

Namun karena, secara keseluruhan, para arkeolog menemukan sangat sedikit kuburan Mesir kuno tempat masyarakat kelas bawah dimakamkan, sangat mungkin bahwa kondisi melelahkan tersebut terjadi di seluruh kawasan Mesir pada masa itu, kata Stevens.

Penelitian lain telah menemukan bahwa bahkan orang-orang Mesir kaya menderita penyakit dan kekurangan gizi, sering kali hidup hanya sampai usia 30-an.

LiveScience | Yahoo! News – Rab, 20 Mar 2013

Multi Orgasme Pasca Menopuse. Apa Rahasianya?



Setiap wanita dalam hidupnya pasti akan mengalami tahap Menopause. Memang kenyataannya mungkin masih sekitar 15 – 25 tahunan lagi dari usia muda. Sebab proses Menopause akan dialami wanita ketika ia beranjak usia 45 tahunan ke atas.

Namun tidak ada salahnya jika Anda mengetahui apa yang akan terjadi untuk mengantisipasi saat proses ini akhirnya menjumpai Anda di kemudian hari. Kekhawatiran terbesar bagi wanita dan juga tentu pada pasangan hidupnya adalah saat wanita mengalami Menopause maka hilangnya keinginan untuk berhubungan intim dengan pasangannya. Banyak mitos yang berkata wanita tidak bergairah terhadap seks, dan tidak akan bisa mencapai kepuasan seksual. Mitos seperti itu tentu tidak benar.
Memang betul kondisi fisik kita akan berubah, seiring dengan berkurangnya hormon estrogen pada tubuh wanita. Perubahan yang bisa dirasakan adalah menebalnya dinding vagina, kondisi mengering pada mulut vagina dan berkurangnya elastisitas pada kulit.
Namun jangan khawatir karena permasalahan itu bisa diatasi segera dengan cairan lubrikan yang baik. Jika kita mencermati para selebriti Hollywood banyak dari antara mereka yang tetap terlihat menarik dengan sex appeal yang tinggi di saat usianya memasuki akhir 40 bahkan 50 tahun.
Sebut saja penyanyi legendaris Madonna yang menginjak usia 55 tahun, salah satu rahasia awet mudanya selain berolahraga tiap hari adalah memulai harinya dengan bercinta, seperti yang pernah ia utarakan dalam salah satu majalah lifestyle di Amerika.
Siapa yang tak kenal dengan Sharon Stone, aktris yang pernah populer dengan film Basic Instinct juga sudah memasuki usia 55 tahun dan sex appeal-nya tetap luar biasa. Anda ingat dengan artis yang populer berkat film serial Sex And The City, Samantha Jones alias Kim Cattrall pun tetap tampil mempesona di usianya yang memasuki angka 56 tahun dan masih banyak lagi.
Lalu apa yang sebenarnya akan terjadi pada kehidupan seksual Anda pada saat Anda Menopause? Jawabannya, tidak akan ada yang berubah selama Anda bisa mengaturnya. Banyak wanita yang menuturkan bahwa setelah menopause mereka justru merasakan kelegaan yang luar biasa, lebih lepas, lebih bebas karena tidak perlu mengkhawatirkan akan hamil.
Wanita tidak akan mengalami siklus menstruasi bulanan dengan segala emosi naik turun saat sedang PMS atau sakit fisik lainnya. Bahkan banyak wanita yang mengaku bisa mencapai multi orgasme setelah menopause, apa rahasianya?
Ternyata saat wanita Menopause bisa dikatakan di usia yang sudah sangat matang, dan begitu berpengalaman di atas ranjang. Mereka sangat paham dengan apa yang mereka inginkan di atas ranjang demikian dengan pasangannya yang mampu memberikan kepuasan tersebut.
Trik lain untuk tetap bergairah setelah Menopause adalah banyak berolahraga, selain baik untuk kesehatan berolahraga akan menstimulasi libido Anda. Sebab saat seseorang sehat fisik dan mental, maka dorongan seksualnya juga baik.
Dan yang terakhir jangan lupa untuk memberikan waktu lebih untuk sesi foreplay karena kebutuhan intimacy dengan pasangan akan semakin meningkat. 

(So,, jangan takut kehilangan nikmatnya brcinta setelah masa menopause,, mari songsong masa menopause dengan tetap senyum dan semangat.... !)

DuniaFitnes.com

Kamis, 21 Maret 2013

Kisah Wanita yang Menikahi Lima Pria


Satu pria memiliki banyak istri mungkin sudah biasa, tapi jika sebaliknya, akan menjadi berita besar.
Di desa Dehradun, India utara, poliandri bukanlah hal aneh. Adat di sana justru mengharuskan para wanita menikah dengan pria, sekaligus semua saudara kandungnya. Itulah yang terjadi pada wanita 21 tahun bernama Rajo Verma.

Secara resmi, Rajo bersuamikan Guddu. Mereka menikah secara agama Hindu. Setelah itu, Rajo juga menikahi empat saudara laki-laki Guddu yakni Baiju (32), Sant Ram (28) Gopal (26), dan Dinesh (19).

"Kami semua berhubungan seks dengannya [Rajo], tapi tak pernah merasa cemburu, kami keluarga besar yang bahagia," ujar Guddu si suami pertama, seperti dikutip dari DailyMail. 
Rajo pun tampaknya tak keberatan dengan adat yang berlaku. Dulu ibunya juga melakukan hal yang sama, yaitu menikahi tiga pria yang bersaudara.
"Awalnya mungkin aneh. Tapi aku menyayangi mereka semua," ujar Rajo.

Tradisi Hindu kuno memang mengajarkan praktik poliandri. Salah satu cerita paling populer adalah kisah Drupadi yang menikahi Pandawa bersaudara. Walau kini poliandri telah jarang tapi masih terjadi di beberapa daerah, hal. Para pelaku poliandri percaya, mereka dapat mempertahankan tanah keluarga jika terus melestarikan adat tersebut.

Kembali ke Rajo, kini wanita muda itu telah memiliki satu putra yang bernama Jay. Sayangnya ia sendiri tak tahu siapa ayah kandung dari para putranya. Rajo mengungkap, ia bercinta dengan kelima suaminya secara bergiliran setiap hari di atas lantai hanya dengan beralaskan selimut. 

Lagi-lagi, tampaknya hal tersebut bukan masalah baginya.

"Aku merasa lebih dicintai ketimbang istri-istri lain pada umumnya," ujar Rajo lagi.


Hmmmmm...... ternyata begitu banyak ragam kehidupan dalam setiap ragam tradisi di setiap bangsa, perlu sikap bijak untuk menyikapi perbedaan yang ada, mudah-mudahan ini menjadi alat pembelajaran bagi kita bagaimana menyikapi dunia yang penuh warna.

Sumber : Yahoo! SHE – Rab, 20 Mar 2013 09:51 WIB

Minggu, 10 Februari 2013

7 Nasehat Bijak Einstein Tentang Hidup Sukses Di Dunia


Einstein yang dikenal sebagai penemu teori Relativitas, memberikan resep sukses dalam kehidupan melalui hal-hal yang ringan dan mudah dipahami namun sangat berarti seperti di bawah ini :

1. Buntuti Terus Rasa Ingin Tahu Anda

"Saya bukan memiliki bakat khusus. Hanya selalu menikmati rasa ingin tahu saja."

Membaca kutipan Einstein di atas membuat kita bertanya-tanya. Seperti apa rasa ingin tahu itu? Saya selalu bertanya-tanya mengapa ada orang sukses, sementara banyak lainnya gagal?

Karena itu banyak-banyaklah menghabiskan banyak waktu membaca banyak bahan. Mencari tahu koneksi berbagai hal terhadap kata 'sukses'. Mengejar jawaban rasa ingin tahu Anda adalah kunci rahasia kesukesan.



2. Tekun itu Tak Ternilai 


"Saya bukannya pintar, boleh dikatakan hanya bertahan lebih lama menghadapi masalah."

Bayangkan seekor kura-kura di tengah rimba gunung, sementara dia ingin menuju pantai. Atau, apakah Anda setekun tunas mangga terus-menerus bertumbuh, berkembang sehingga akhirnya berbuah?

Ada ungkapan bagus yang popular di kalangan pegawai pos, 'Selembar prangko menjadi bernilai hanya karena ketika dia menempel pada surat hingga mengantarnya sampai ke tujuan'. Jadilah seperti prangko, selesaikan apa yang sudah Anda mulai.



3. Fokus pada saat ini.

"Seorang pria yang bisa menyetir dengan aman sementara mencium gadis cantik, sebenarnya tidak memberi penghargaan yang layak untuk ciumannya itu."

Einstein kok ngomongin tentang ciuman ya? Ah, itu kan hanya istilah saja, Tapi saya ingin cerita tentang kejadian ketika sesorang menjaga kebun duren di kebun.

Begitu banyak kera seperti menunggu si penjaga lengah dan menyikat durian ranum di atas pohon. Kemudian seorang lainnya berkata, bahwa Anda tak akan bisa menembak dua kera sekaligus.

Pengertian yang bisa disimpulkan atas kata-kata tersebut adalah, 'Seseorang bisa melakukan banyak hal, tapi bukan semua hal sekaligus'.

Belajar untuk 'berada di sini, saat ini', berikan perhatian kepada apa yang sedang Anda kerjakan. Energi terfokus adalah sumber kekuatan. Itul ah perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan.



4. Imaginasi adalah kekuatan 

"Imaginasi adalah segalanya. Imaginasi adalah penarik masa depan. Imaginasi lebih penting daripada pengetahuan."

Ungkapan Einstein ini sangat terkenal. Apakah Anda berimajinasi setiap hari? Imaginasi lebih penting dari pengetahuan!

Imaginasi memainkan satu babak awal dalam pentas hidup masa depan Anda. Lagi, kata Einstein, "Tanda kejeneniusan sesungguhnya bukanlah pengetahuan melainkan imaginasi."

Sekali lagi, apakah Anda sudah melatih otot-otot imaginasi Anda setiap hari? Jangan biarkan otot-otot itu menjadi kurus dan sakit-sakitan.

Hidup tanpa imajinasi seperti mengikuti aliran sungai, pasrah mengikuti apapun kemauan dan ke mana arahnya. Tak memiliki kuasa atas apapun terhadap pilihan ataupun keinginan. Menyedihkan.



5. Buat Kesalahan

"Seseorang yang tidak pernah membuat kesalahan sebenarnya tak pernah mencoba sesuatu yang baru."

Einstein tak pernah takut dengan kesalahan. Tak perlu alergi dengan kesalahan. Catat baik-baik, KESALAHAN bukan KEGAGALAN.

Dua hal tadi berbeda. Kesalahan-kesalahan dapat membantu Anda menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih cerdas, jika Anda menggunakannya dengan tepat tentunya.

Carilah sesuatu berbau baru (something new) dari kesalahan Anda. Seperti sudah dibilang sebelumnya, jika ingin sukses, belajar lebih banyak dari kesalahan Anda.



6. Hidup pada saat ini 

"Saya tak pernah memikirkan masa depanâ€"itu akan datang sesaat lagi."

Satu-satunya jalan agar hidup Anda baik dimasa depan adalah hidup dengan baik pada saat sekarang. Ah, lagi-lagi nasehat bijak untuk menyikapi waktu dengan tepat oleh pakar fisika quantum Einstein.

Sangat tak mungkin mengubah kemarin karena sudah terjadi. Yang bisa Anda lakukan sekarang adalah mengubah cara pandang Anda saat ini tentang kemarin agar menjadi lebih baik.

Anda juga tidak bisa mengubah besok menjadi lebih baik, kecuali jika Anda melakukan yang terbaik pada saat ini. Masalahnya hanya tentang waktu, dan waktu tidak pernah ke mana-mana kok.



7. Hargai diri Anda 

"Berusahalah dengan keras bukan untuk menjadi sukses, tapi untuk menjadi lebih berharga."

Tak perlu lah banting tulang untuk menjadi lebih sukes. Luangkan waktu Anda untuk menaikkan nilai diri Anda.

Jika Anda memang bernilai, sukses akan datang menghampiri Anda. Apakah Einstein bekerja lebih keras untuk sukses? Mungkin dia hanya terus menerus berinvestasi untuk meningkatkan nilai dirinya. Sukses datang sendiri kepadanya.

Kenali bakat dan berkah karunia-Nya kepada Anda. Belajarlah mengasah mereka menjadi lebih tajam, gunakan untuk memberi manfaat sebanyak-banyaknyak kepada orang lain.

Bekerjalah untuk menjadi bernilai, sukses akan mengejar Anda. Apakah berlian harganya sama dengan kerikil? Anda punya jawabannya. Keduanya mengalami tekanan berbeda sehingga membedakan nilainya.


Dari berbagai sumber.

Rabu, 30 Januari 2013

Jawa Barat Berjaya (Tribute to Macan)

Judul       :  Jawa Barat Berjaya
Cipt        :  Balad Macan Salawasna - Kab. Majalengka
Arr.         :  Denny Permadi Fasinfrawan
Lyrics      :  Partisipatif Tim-One Mjl
Tribute to : Pasangan Cagub-Cawagub Jawa Barat Dede  Yusuf Macan Efendi-Lex Laksamana

Kamis, 24 Januari 2013




ARTI KEHIDUPAN
(Karya : Cucu, S.Pd)

Tanpa keluh kesah dan gerutu
Kau datang sinari dunia
Terima kodrat serta tugas nan mulia
Memberi nafas pada sukma jagat raya
Pada kami yang terkadang tak mampu dan tak mau mampu
Pada kami yang enggan disebut durhaka
Pada kami yang senantiasa merasa lebih mulia
Pada kami yang terkadang lupa membaca
Pada kami yang tak sadar berbuat cela
Pada kami yang tak terima dihina
Pada kami yang menyandang makhluk mulia

Wahai mentari........
Kadang aku tahu tapi tak mau mengaku
Kadang aku sadar tapi malu
Kadang aku mau tapi ragu
Bahkan kadang aku enggan karena ego dan harga diri

Dan pada hari ini, disini, 
Aku sadar muliaku susut karena malu
Sempurnaku hilang karena sifatku
Derajatku berkurang karena ego ku
Kadarku tak nyampai selogam mulia

Dan pada kesadaran diri......saat ini....
Dalam segenap daya dan upayaku
Kutekadkan ikhlas, 
Kuniatkan rela
Sebab aku yakin......
Bahwa jasa akan mengikuti rasa ikhlas dan rela
Bahwa mutiara tetap mutiara 
Bahwa mentari tetap mentari walau malam terganti siang
Dan bahwa benar adalah benar kapan dan dimanapun aku berada

Karya : Cucu, S.Pd (Koord Forum LKM Kec Sumberjaya)
Seiring ucapan selamat ke tempat tugas baru kepada Ibu yanti
Serta permohonan maaf dari kami atas hilaf selama ini.

Selasa, 15 Januari 2013

Motor Penggerak Perubahan Sosial di Desa Panjalin Lor - Sumberjaya - Majalengka


Cucu, begitu ia biasa dipanggil sesuai namanya. Lelaki kelahiran Tasikmalaya yang berprofesi sebagai Guru SD dan sedang menempuh pendidikan jenjang S-2 ini adalah salah seorang “relawan” dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan yang dipercaya oleh warga desanya menjadi Koordinator Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) “Harapan Panjalin Lor” sejak tahun 2008.

Perkenalannya dengan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan berawal dari seringnya membantu kegiatan istrinya yang pada tahun 2008 terpilih menjadi “relawan” penanggulangan  kemiskinan. Awalnya hanya sekedar membantu istrinya yang kerepotan menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai seorang relawan penanggulangan  kemiskinan. Yang membuat dia tidak langsung terlibat menjadi relawan adalah karena kesibukannya serta karena sikap apatisnya terhadap program pemerintah bahwa “semua program pemerintah itu sama, hanya konsepnya saja yang bagus sedangkan implementasinya akan berakhir serupa seperti program-program lainnya, bubar, selesai, tidak transparan dan akuntabl, bahkan cenderung dilaksanakan asal-asalan, dan selanjutnya hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja yang memanfaatkan program untuk keuntungan pribadi dan kelompoknya”.

Dalam perjalanan waktu program sampailah pada siklus Pemilihan Anggota LKM, karena cara dan kriteria calon anggota LKM yang akan dipilih dalam program PNPM ini sangat unik, maka terbuka peluang siapapun untuk terpilih menjadi anggota LKM asal memiliki moral yang baik, sebab seluruh masyarakat dapat dipilih (tidak ada pencalonan dan tidak ada kampanye), memiliki track-record yang baik secara moral (jujur, adil, dapat dipercaya, peduli, dan sifat-sifat lain yang didasari nilai-nilai universal kemanusiaan). Sehingga terjadilah sesuatu yang selama ini dihindari olehnya yaitu terlibat dalam program PNPM, melalui hasil pemilihan berjenjang dari mulai tingkat RT sampai tingkat desa, terpilihlah ia (demikian pula istrinya) menjadi anggota LKM melalui pemilihan yang sangat demokratis, hal tersebut menunjukkan bahwa suami-istri tersebut di mata masyarakat adalah orang baik dan masyarakat menggantungkan harapan perubahan kepada keduanya.

Pilihan masyarakat memang tidak salah, sebab berkat kepemimpinannya di LKM Harapan Panjalin Lor geliat keberdayaan warga mulai tumbuh. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya nilaai swadaya gotong royong dalam setiap kegiatan pembangunan, tumbuhnya kelompok-kelompok ekonomi produktif yang memanfaatkan dana pinjaman bergulir di LKM, terlembaganya kembali proses-proses musyawarah di masyarakat, kaderisasi dan transfer ilmu dan informasi berjalan dengan baik, kesemuanya berkat kiprah aktif dan teladan yang memancar dari motor penggerak pembangunan yang satu ini, sebab dia bukan hanya menyuruh namun mengajak dan memberi contoh langsung di lapangan, sebab dia bukan hanya menghimbau namun paling dahulu berbuat apa yang dikatakannya, dan semuanya dilakukan dengan penuh tanggungjawab dan keikhlasan.

Program pinjaman bergulir yang pada program-program sebelumnya selalu macet pembayarannya dan  kemudian bubar, melalui kepemimpinan, keteladanan dan kepedulian serta tanggungjawab yang penuh di LKM Harapan Panjalin Lor  membuktikan sebaliknya, persentase pengembalian (repayment rate) pinjaman bergulir dgn  modal lebih 100 juta di Desa Panjalin Lor bertahan di angka 100% (tidak ada kemacetan), ini menunjukkan bahwa pengurus dan masyarakatnya sudah menerapkan  nilai-nilai kejujuran dan tanggungjawab, sesuatu yang pernah hilang dan kini tumbuh kembali berkat tauladan dan kepemimpinan LKM dimana Cucu adalah koordinatornya.

Kepercayaan masyarakat kepada LKM demikian besar, sehingga menghasilkan salah satu hasil pembangunan yang cukup spektakuler, yaitu pembangunan jembatan di Blok Manis yang menghabiskan biaya lebih dari 151 juta, sedangkan bantuan stimulan melalui PNPM hanya 26 juta, sedangkan sisanya (kurang lebih 125 juta) adalah swadaya masyarakat. Pengumpulan swadaya yang demikian besar bukanlah hal yang mudah, namun dapat dicapai berkat kerja keras, tanggungjawab dan kerelawanan yang dikembangkan sang pelopor ini.

Sekarang, di tengah kesibukannya mengurus organisasi masyarakat lainnya selain LKM, dan padatnya jadwal kuliah dimana dia sedang menyelesaikan jenjang pendidikan S-2 di salah satu perguruan tinggi di Bandung, hampir tidak pernah keluar keluhan dalam menjalankan aktifitasnya di masyarakat, sebab menurutnya “keterpanggilannya dalam ikut serta membangun masyarakat adalah kewajibannya, walaupun harus berkorban baik waktu, tenaga pikiran bahkan materi,,, sebab,,, kalau bukan kita ya siapa lagi?”, ujarnya penuh keyakinan dan  keikhlasan.

Perubahan memang selalu tumbuh dari keyakinan dan keikhlasan para pelopor, walaupun jumlahnya sedikit namun resonansinya demikian besar untuk menciptakan perubahan yang besar, pada saatnya nati.

(dari Cepyadi T-4)

Sabtu, 12 Januari 2013

GALERY FOTO PELDAS JAN2013





















Kerelawanan Adalah Sikap yang Dahsyat untuk Menggerakkan dan Memotivasi


Relawan,,,, awalnya memang semua orang pun meragukan akan terjaring relawan sedemikian banyak dalam melaksanakan program ini, di tengah paradigm masyarakat yang harus serba upah dan imbalan, apalagi bila mendengan bahwa yang dilaksanakan ini adalah “program pemerintah” maka langsung saja program tersebut siap untuk dianggap sebagai program “yang boleh dimakan rame-rame”. Namun dalam realitasnya malah sebaliknya,, keraguan tersebut malah terbantahkan, karena pada saat yang sama ternyata banyak relawan-relawan yang tergali dan siap bekerja demi membantu masyarakat miskin, yang luarbiasa adalah kebanyakan mereka pun dalam kondisi miskin juga….
Salah seorang relawan  yang betul-betul ingin membangun masyarakat secara sukarela antara lain adalah Amsor,  warga blok TelarGedang Desa Kulur kecamatan/Kabupaten Majalengka. Di usianya yang tidak muda lagi ditambah keterbatasan ekonomi keluarganya, tidak menyurutkan langkahnya untuk selalu aktif mengikuti kegiatan – kegiatan kemasyarakatan juga mendorong warga di bloknya untuk aktif dalam pembangunan.
Keterlibatan dia sebagai relawan mulai sejak sejak tahun 2008, dengan bekal pengetahuan substansi  PNPM yang didapatnya melalaui keterlibatan dalam kegiatan tahapan siklus PNPM di desa Kulur, sejak kegiatan RK, PS, Penyusunan PJM, Pemilu LKM sampai dengan RWT dan kegiatan-kegiatan Tinjauan Partisipatif, akhirnya dia dipercaya oleh mayarakat untuk menjadi Ketua KSM Cipta Bagja sebagai pelaksana kegiatan pembangunan fisik di bloknya. Keterlibatannya dalam kegiatan PNPM sangat aktif, bahkan walupun kadang-kadang harus berjalan kaki atau mencari tumpangan gratis (karena tidak memiliki kendaraan) sejauh 3 KM dari rumahnya ke sekretariat LKM Madani Mekar, tak menyurutkan kerelawanannya untuk menyampaikan aspirasi masyarakat serta menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pekerjan yang telah dilaksanakan oleh KSM  yang dipimpinnya. Kerelawanannya tersebut sangat diakui oleh warga, “Kalau tidak ada Pak Encon (panggilan  sehari-harinya) mungkin kami tidk akan dapat menikmati program PNPM, karena sulit mencari  orang seperti dia yang mau cape-cape membantu masyarakat miskin  tanpa memperoleh imbalan apa-apa,,,,”.
Kemudian dia di percaya masyarakat untuk menjadi Ketua KSM selama tiga tahapan BLM, secara nyata telah mampu mendorong wilayah bloknya untuk terlibat aktif dalam pembangunan, hal ini terbukti  dengan terealisasinya kebutuhan masyarakat yang diusulkan melalui PNPM seperti sarana  air bersih yang dapat dinikmati warga 1 Rt, perbaikan jalan gang sepanjang kurang lebih 500 M yang mencakup 3 RT, peerbaikan rumah tidak layak huni sebanyak 4 unit,  demikian juga atas fasilitasi Pa Amsor pulalah di wilayahnya terbentuk 1 KSM Ekoomi yang dapat mengakses pinjaman modal bergulir dari UPK-LKM.
Dalam mendorong keterlibatan warga untuk berperan aktif dalam pembangunan dia tidak mengharapkan imbalan baik materi maupun sekedar pujian, tapi dia benar-benar ikhlas menjalankannya, padahal selama ini tenaga, fikiran dan waktu telah dia korbankan bahkan ia rela menuju tempat pertemuan-pertemuan hanya dengan berjalan kaki.
Dan tidak sedikit pun tampak keluh kesah terucap ataupun tergambar di wajahnya.
Di sela-sela perbincangan bersama dia sambil menyelesaikan karya pahatnya yang berbahan baku kayu buangan, dia mengutarakan bahwa memang tidak menafikan kerelaan yang dia berikan demi terbangunnya lingkungan berdampak pula pada kehidupan pribadi dia selaku pengrajin pahat kayu buangan, dimana karya-karya dia ikut terekspose dan dikonsumsi oleh rekan dan masyarakat sehingga itu menjadi salah satu imbas positif yang dia rasakan, khususnya dalam masalah pendapatan keluarga serta manfaat lain misalnya karena aktif sebagai relawan penanggulangan kemiskinan membuatnya banyak relasi, sehingga dia merasa kaya dan cukup ketika dapat membantu orang lain walaupun hanya dengan tenaga dan pikiran.
“Orang yang paling miskin itu adalah orang yang tidak memiliki mimpi dan harapan,,,,,,!” katanya dengan yakin sambil menatap atap dan plafon rumahnya yang rusak dimakan rayap……..


Ket Foto : Amsor, berdiri paling kiri (memakai kopiah), diberi apresiasi atas kerelawanannya oleh Bapak Wagub Jabar (H. Dede Yusuf Macan Efendie) pada Acara Gebyar Sosial di Desa Kulur, Oktober 2012.

(dari J2 Sutarja - sFT-1)