Relawan,,,, awalnya memang semua orang pun meragukan akan terjaring relawan sedemikian banyak dalam melaksanakan program ini, di tengah paradigm masyarakat yang harus serba upah dan imbalan, apalagi bila mendengan bahwa yang dilaksanakan ini adalah “program pemerintah” maka langsung saja program tersebut siap untuk dianggap sebagai program “yang boleh dimakan rame-rame”. Namun dalam realitasnya malah sebaliknya,, keraguan tersebut malah terbantahkan, karena pada saat yang sama ternyata banyak relawan-relawan yang tergali dan siap bekerja demi membantu masyarakat miskin, yang luarbiasa adalah kebanyakan mereka pun dalam kondisi miskin juga….
Salah seorang relawan yang betul-betul ingin membangun masyarakat secara sukarela antara lain adalah Amsor, warga blok TelarGedang Desa Kulur kecamatan/Kabupaten Majalengka. Di usianya yang tidak muda lagi ditambah keterbatasan ekonomi keluarganya, tidak menyurutkan langkahnya untuk selalu aktif mengikuti kegiatan – kegiatan kemasyarakatan juga mendorong warga di bloknya untuk aktif dalam pembangunan.
Keterlibatan dia sebagai relawan mulai sejak sejak tahun 2008, dengan bekal pengetahuan substansi PNPM yang didapatnya melalaui keterlibatan dalam kegiatan tahapan siklus PNPM di desa Kulur, sejak kegiatan RK, PS, Penyusunan PJM, Pemilu LKM sampai dengan RWT dan kegiatan-kegiatan Tinjauan Partisipatif, akhirnya dia dipercaya oleh mayarakat untuk menjadi Ketua KSM Cipta Bagja sebagai pelaksana kegiatan pembangunan fisik di bloknya. Keterlibatannya dalam kegiatan PNPM sangat aktif, bahkan walupun kadang-kadang harus berjalan kaki atau mencari tumpangan gratis (karena tidak memiliki kendaraan) sejauh 3 KM dari rumahnya ke sekretariat LKM Madani Mekar, tak menyurutkan kerelawanannya untuk menyampaikan aspirasi masyarakat serta menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pekerjan yang telah dilaksanakan oleh KSM yang dipimpinnya. Kerelawanannya tersebut sangat diakui oleh warga, “Kalau tidak ada Pak Encon (panggilan sehari-harinya) mungkin kami tidk akan dapat menikmati program PNPM, karena sulit mencari orang seperti dia yang mau cape-cape membantu masyarakat miskin tanpa memperoleh imbalan apa-apa,,,,”.
Kemudian dia di percaya masyarakat untuk menjadi Ketua KSM selama tiga tahapan BLM, secara nyata telah mampu mendorong wilayah bloknya untuk terlibat aktif dalam pembangunan, hal ini terbukti dengan terealisasinya kebutuhan masyarakat yang diusulkan melalui PNPM seperti sarana air bersih yang dapat dinikmati warga 1 Rt, perbaikan jalan gang sepanjang kurang lebih 500 M yang mencakup 3 RT, peerbaikan rumah tidak layak huni sebanyak 4 unit, demikian juga atas fasilitasi Pa Amsor pulalah di wilayahnya terbentuk 1 KSM Ekoomi yang dapat mengakses pinjaman modal bergulir dari UPK-LKM.
Dalam mendorong keterlibatan warga untuk berperan aktif dalam pembangunan dia tidak mengharapkan imbalan baik materi maupun sekedar pujian, tapi dia benar-benar ikhlas menjalankannya, padahal selama ini tenaga, fikiran dan waktu telah dia korbankan bahkan ia rela menuju tempat pertemuan-pertemuan hanya dengan berjalan kaki.
Dan tidak sedikit pun tampak keluh kesah terucap ataupun tergambar di wajahnya.
Di sela-sela perbincangan bersama dia sambil menyelesaikan karya pahatnya yang berbahan baku kayu buangan, dia mengutarakan bahwa memang tidak menafikan kerelaan yang dia berikan demi terbangunnya lingkungan berdampak pula pada kehidupan pribadi dia selaku pengrajin pahat kayu buangan, dimana karya-karya dia ikut terekspose dan dikonsumsi oleh rekan dan masyarakat sehingga itu menjadi salah satu imbas positif yang dia rasakan, khususnya dalam masalah pendapatan keluarga serta manfaat lain misalnya karena aktif sebagai relawan penanggulangan kemiskinan membuatnya banyak relasi, sehingga dia merasa kaya dan cukup ketika dapat membantu orang lain walaupun hanya dengan tenaga dan pikiran.
“Orang yang paling miskin itu adalah orang yang tidak memiliki mimpi dan harapan,,,,,,!” katanya dengan yakin sambil menatap atap dan plafon rumahnya yang rusak dimakan rayap……..
Ket Foto : Amsor, berdiri paling kiri (memakai kopiah), diberi apresiasi atas kerelawanannya oleh Bapak Wagub Jabar (H. Dede Yusuf Macan Efendie) pada Acara Gebyar Sosial di Desa Kulur, Oktober 2012.
(dari J2 Sutarja - sFT-1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar