Laman

Development is Freedom . . . . . . . Pembangunan Adalah Pembebasan

Sesungguhnya Sesudah Kesulitan Itu Ada Kemudahan

Rabu, 07 Maret 2012

Pemiskinan Koruptor itu Wajib!


Hukuman bagi koruptor harus memiliki efek jera. Salah satu caranya dengan merampas semua aset dan harta miliki pelaku korupsi. Koruptor harus dimiskinkan.
"Pemiskinan koruptor itu wajib pada melaksanakan UU yang ada sekarang," kata Wamenkum Denny Indrayana di Kantor Menko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (5/3/2012).
Jadi, lanjut Denny, kalau bicara soal pemiskinan koruptor, sudah ada aturannya di Indonesia. Tinggal bagaimana pelaksanaan teknis di persidangan, apakah akan menerapkan atau tidak.
"Kalau pun kita bicara UU, kita ada UU perampasan aset. Jadi kalau bicara UU, yang ada sekarang sudah bisa sebenarnya," jelas Denny.
Denny memberi contoh, untuk kasus Gayus Tambunan. Dalam persidangan Gayus digunakan perampasan aset dan hasilnya seluruuh harta terpidana kasus pajak itu disita.
"Makanya Gayus kan bisa. Tinggal mengkombinasi, menggabung beberapa aturan perundangan yang sudah ada, UU Tipikor, UU TPPU, UU Pajak, itu digabung. Sebenarnya bisa menjadi pintu masuk kalau mau dilengkapi. Kalau memang mau dilengkapi lagi, memang kita sudah menyiapkan RUU Perampasan Aset," tutur Denny.
RUU Perampasan Aset ini saat ini masih dalam tahap finalisasi di internal pemerintah. Tim diketuai mantan Ketua PPATK Yunus Husein.
"Tapi sebenarnya sih dengan yang ada sekarang, kesempatan untuk menerapkan konsep pemiskinan itu sudah bisa dijalankan, tentu jika ingin lebih lengkap, lebih ideal, lebih sesuai dengan keinginan yang lebih progresif. UU Perampasan Aset salah satu yang perlu kita kedepankan," jelasnya.
(Anes Saputra - detikNews-Senin, 05/03/2012 18:46 WIB)


Usulku adalah Selain dimiskinkan, alangkah indahnya kalau ruang penjaranya juga ditempatkan di "pintu masuk kebun binatang", agar ditonton banyak orang (shg tdak ada lagi perlakuan istmwa yg gak ketahuan), agar merasa sekelaz dg lingkungan sekitar (nyemot, dll), agar tidak makan lagi dari pajak kita (krn banyak yg melempaar makanan & recehan).
Salam.


2 komentar:

  1. tos ah, hik, teu kedah resah teuing ku para koruptor, bilih nyeepkeun waktos,....hi hi

    BalasHapus